Chapter 49: Bab 49
Setelah garis pertahanan terakhir geng Balistik rusak, geng Balistik akhirnya ditenggelamkan oleh Geng Carlos yang kuat!
Mosai ditarik ke depan Yves dengan keadaan yang menyedihkan.
Yves tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menepuk bahu Olly, setelah itu pergi ke Carlos untuk memerintahkan mereka pergi.
Dengan suara tembakan terakhir, Mosai akhirnya mati, semua ini telah berakhir.
Brad yang ada di surga juga akan merasa lega, balas dendam Olly telah dibalaskan!
Ketika Geng Carlos dan Balistik berperang, dua geng lainnya juga menerima kabar, mereka mulai mencoba merebut wilayah satu sama lain.
Di era yang kacau ini, merebut sebuah wilayah semudah menjentikkan jari, tentunya orang yang mau merebut itu harus memiliki kekuatan besar di belakangnya.
Carlos tentunya tidak bergerak lambat, dengan cepat mereka langsung menempati blok-49 yang telatif makmur.
Hal ini adalah kali pertama Carlos keluar dari daerah kumuh, sekarang mereka menempati daerah perkotaan yang makmur!
Sekarang Carlos memiliki saingan lain, yaitu Gang Watt dan Gang Chamber.
Di masa depan, jika ada anggota geng lain yang mencoba memancing masalah di areanya, mereka tidak akan keluar hidup-hidup.
Ketika peperangan antara Gang Carlos dan Geng Balistik berakhir, polisi pun datang. Tapi Sera tidak segera maju, tapi masih bersembunyi dan menunggu di belakang.
Jika di masa lalu, maka dia akan langsung maju, tapi sekarang dia harus tetap low profile. Hal ini dia lakukan karena instruksi saudara laki-lakinya.
Yves dan Olly sudah mundur, sisanya di serahkan kepada para 'profesional' seperti Carlos, Luke dan Jack.
Sesampainya Yves di rumah, dia memberi tahu Bibi Barra bahwa masalah telah diselesaikan, dan suaminya dapat tenang di Surga. Selain itu Olly juga selamat dalam peperangan antara Geng tersebut
Bibi Barra, wanita yang dulunya selalu bertindak kuat itu akhirnya menangis, dia menangis sedih, tapi disisi lain dia juga bersyukur.
Souline ikut menangis, tapi dia menangis gembira sambil memeluk pinggang Yves, "Kakak Yves, aku tahu kamu pasti bisa melakukannya, kamu sangat baik! Di masa depan aku ingin menjadi seperti anda!" Kata Souline sambil tidak mau melepaskan pelukan eratnya.
"Haha, oke. Tapi sebelum itu kamu harus melepaskanku, jika tidak aku akan mati karena pelukanmu yang terlalu erat." Yves menggelengkan kepalanya.
"Ayo makan dan rayakan dulu. Ngomong-ngomong, kamu masih harus berhati-hati, masih ada sisa Geng yang tersisa."
"Ini, ambillah. Aku memberimu senjata untuk membela diri."
Yves memikirkan sesuatu yang sangat penting, jadi dia memberi gadis cantik ini sebuah pistol yang telah dimodifikasi, sangat cocok untuk menghadapi serangan tiba-tiba. Meskipun kecil, tapi tenaganya tidak buruk, selain itu pistol ini juga telah ditambahkan dengan elektromagnet!
Bibi Barra sedikit mengedutkan bibirnya, tapi dia tidak ingin melarang. Dia tidak ingin putrinya mengambil pistol itu, tapi untuk keamanan, mari dengarkan saran Yves untuk saat ini.
"Oke, Souline, ikut ibu untuk memasak sesuatu yang enak!" Kata Barra.
Di sisi lain Olly mulai tenang, tapi dia tiba-tiba mengingat kenangan pahit, setelah itu dia buru-buru lari ke toilet dan muntah.
Nampaknya gejala 'peperangan' mulai mempengaruhinya.
Pembunuhan pertama akan meninggalkan rasa ketidaknyamanan, Yves tidak terkecuali.
Duduk di ruang tamu, Yves mengeluarkan pena dan kertas, setelah itu dia mulai menulis data pengujian hari ini.
Terkadang Yves merindukan era ponsel dan notebook, dengan alat canggih itu, dia bisa merekam kapan saja!
Yves meringkas beberapa tindakan tadi malam, meninjau performa setelah itu mempelajari cara bagaimana membuat data ini lebih efisien.
Karena dia tidak memiliki Cheat, maka dia harus bekerja lebih keras!
Tanpa sadar, Yves sudah sibuk selama dua puluh menit lebih. Dan sekarang dia mencium aroma daging sapi yang harum. Saat sedang sibuk-sibuknya belajar, dia langsung tersadar karena bau enak itu.
"Steak, kentang, salad dan buah telah siap! Silahkan dinikmati, pahlawan kecilku~" Bibi Barra dengan ramah meletakkan makanan di atas meja sambil mencium kening Yves.
Melihat tindakan ibunya, Souline juga ikut mencium wajah Yves dengan gembira. Setelah itu dia dengan senang hati duduk di kursi dan makan makanan lezat.
Yves diam-diam memberikan beberapa lembar dollar dengan nominal seratus ke Bibi Barra, setelah itu dia pergi ke toilet untuk menemui Olly.
Ketika Yves pergi menemui Olly, Bibi Barra berbicara kepada putrinya, "Ini diberikan kepadamu oleh kakak Yves, belilah lebih banyak makanan di masa depan. Jangan sampai membuat dirimu kelaparan, makan yang banyak dan jadilah dewasa dengan cepat."
"Bantu kakak saat dia membutuhkanmu, oke?"
Mendengar ibunya, Souline tersipu. Malu-malu dia mengambil uang kertas yang diberikan oleh Yves. Melihat nominal uang itu, hati Souline langsung meleleh.
Sambil bersorak di dalam hati, Souline telah memutuskan masa depannya. Di masa depan, dia akan membantu kakak Yves yang telah sangat baik kepadanya!
Setelah Olly selesai melakukan urusannya, dia pergi ke ruang tamu. Di sana dia melihat banyak sekali makanan enak, dengan rakus dia langsung membersihkan semua makanan itu.
Malam ini dia sangat kelaparan, ikatan hatinya juga telah terlepas. Pembalasan dendam ayahnya telah terbalaskan, sekarang yang dia pikirkan hanyalah perut dan makanan!
Saat Olly sibuk makan, Bibi Barra entah mengapa mengeluarkan sebotol anggur, dia menuangkan dua gelas untuk putranya dan Yves, "Oke, dua pahlawan kecil, mari bersulang!"
"Kedepannya, tolong lebih perhatikan keselamatan kalian sendiri, jangan biarkan keluargamu menghawatirkanmu!"
"Ya, ibu!" Olly menyesap segelas anggur itu, wajahnya langsung memerah.
Yves juga ikut bersulang, dia menegak anggur itu dalam satu tegakan. Karena Bibi Barra ingin bersulang, mengapa dia harus menolak?
"Tidak masalah, kami akan menjaga diri kita lebih baik lagi!"
Yves tidak tahu sudah berapa banyak anggur yang dia minum, bahkan Souline yang tidak ikut minum merasa tersipu, gadis itu tergesa-gesa kembali ke kamarnya untuk tidur.
Adapun untuk pemalas, Olly langsung dilemparkan oleh Yves ke kamarnya.
Setelah semua acara selesai, Yves ingin kembali pulang, tapi dia dihentikan oleh Barra.
"Yves, temani aku untuk beberapa saat lagi~"
Barra yang mabuk memaksa Yves meneguk anggur.
Keesokan paginya, ketika Yves bangun, entah kenapa dia merasa sedikit rasa pegal di pinggangnya...
-----
baca bab 119 di;
patréon.com/mizuki77