Chapter 25: Pertemuan dan Persiapan : Menuju Ramadhan di Pesantren
Di Masjid Pesantren Darussalam..
"Sebentar lagi a Fitra akan segera menikah, itu tandanya sebentar lagi saya akan segera menikahi Titah, jadi gak sabar untuk menikahi Titah." kata Kamil.
"Kamu gak akan menikahi Titah, mil, Titah adalah milikku." sambung Fandi.
Di Depan Masjid Pesantren Darussalam..
"Tah.." kata Fitra.
"Muhun a, aya naon?" tanya Titah.
"Aa mau berterimakasih sama kamu, kamu sudah membantu aa." jawab Fitra.
"Oh iya a, sama-sama." kata Titah.
"Assalamu'alaikum." Aisyah memberikan salam pada Titah dan Fitra.
"Wa'alaikumussalam." Titah dan Fitra menjawab salam dari Aisyah.
"Dia Siapa ya?" tanya Fandi.
"Tah yuk kita ke pesantren." kata Aisyah.
"Oh iya mbak duluan saja, nanti Titah menyusul." sambung Titah.
"Namanya Aisyah, temannya Titah." jawab Kamil.
"Oh..!!" seru Fandi.
"Iya Fandi.." kata Kamil.
"Kamu suka sama dengan Aisyah, kalau memang suka sama dengan Aisyah, saya bisa membantumu?" tanya Kamil.
"Terimakasih atas tawaran bantuannya mas Kamil, tapi tidak perlu, karena saya hanya menginginkan Titah kembali pada saya." jawab Fandi.
"Eh dengar ya, Titah itu dari kecil sampai saat ini punya saya." kata Kamil.
"Oh ya kita lihat saja nanti, siapa yang akan di pilih oleh Titah." sambung Fandi.
"Kamu nantang saya?" tanya Kamil.
"Iya, bagaimana siap gak kamu untuk kalah?" tanya Fandi juga.
"Saya kalah darimu, gak mungkin, dan saya pastikan Titah akan menjadi milikku dan aku lah pemenangnya, karena dia memang tercipta hanya untukku, catat itu baik-baik." jawab Kamil lagi.
"Haduh Kamil dan Fandi lagi, pasti mau ribut lagi ini seperti kemarin." kata Fitra yang melihat Kamil dan Fandi bersama.
"Oke, kita bersaing untuk mendapatkan Titah." kata Fandi.
"Oke deal.." sambung Kamil.
"Oke deal.." kata Fandi lagi.
"Kita ke sana yuk, tah, syah."
"Yuk a.." sambung Titah dan Aisyah.
"Assalamu'alaikum." Titah, Aisyah dan Fitra memberikan salam pada Kamil, Rivan dan Fandi.
"Wa'alaikumussalam." Kamil, Rivan dan Fandi menjawab salam dari Titah, Fitra dan Aisyah.
"Kalian ngomongin apa, pasti sedang berdebat ya kalian, ayo ngaku?" tanya Fitra.
"Enggak ada apa-apa kok a." jawab Kamil.
"Oh..!!" seru Fitra.
"Awas ya kalau kalian ribut lagi kaya kemarin." kata Fitra.
"Iya a.." sambung Kamil dan Fandi.
"Oh ya a, saya dan Aisyah ke kamar duluan ya, Bibu.." kata Titah.
"Iya Bubu, ada apa?" tanya Kamil.
"Jangan lupa ya hari ini." jawab Titah.
"Hari ini, memangnya ada apa tah?" tanya Rivan.
"Ada deh.." jawab Titah.
"Tahu kepo hu.." sorak Kamil.
"Iya tah, ke kamar duluan saja, istirahat, biar nanti sore kamu gak kecapekan." sambung Fitra.
"Assalamu'alaikum." Titah dan Aisyah memberikan salam pada Kamil, Rivan, Fitra dan Fandi.
"Wa'alaikumussalam." Kamil, Rivan, Fitra dan Fandi menjawab salam dari Titah dan Aisyah.
Di Asrama Putri..
"Oh iya tah.." kata Aisyah.
"Iya mbak, kenapa?" tanya Titah.
"Tadi kamu ngomongin apa sih, di depan masjid pesantren?" tanya Aisyah.
"Yang mana ya mbak, Titah lupa?"
"Itu loh yang kamu omongin sama Kamil, yang hari ini loh, apa?" tanya Aisya penasaran.
"Oh itu ke pasar, untuk sahur besok mbak." jawab Titah.
"Oh ke pasar.."
"Maaf tah, mbak Aisyah." kata Rania.
"Iya, ada apa Rania?"
"Iya mbak Rania, ada apa?"
"Tadi saya dengar kalian ngomongin soal pasar, memangnya boleh keluar pesantren ya?" tanya Rania.
"Oh iya benar, biasanya kalau mau puasa di perbolehkan untuk ke pasar, untuk belanja sahur dan buka puasa di pesantren Darussalam." jawab Aisyah.
"Oh gitu, kira-kira saya boleh gak ya ikut ke pasar, ada yang ingin saya beli soalnya?"
"Boleh.."
"Jam berapa mbak kita berangkat?"
"Biasanya tunggu Kamil ke sini."
"Oh..!!" seru Rania.
DI RUMAH PAK USTAZ GALIH
Di Teras Depan Rumah Pak Ustaz Galih..
"Saatnya samper Titah." kata Kamil.
"Mil, mil.." pak ustaz Galih memanggil Kamil.
"Muhun yah." jawab Kamil.
"Hayang kamana anjeun mil?" tanya pak ustaz Galih.
"Hayang papag Titah, kunaon yah?" tanya Kamil juga.
"Teu naon, nya atos ditu papag Titah, bapa jeung abah menunggu di hareup pesantren nya." jawab pak ustaz Galih.
"Muhun yah.." kata Kamil.
"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada pak ustaz Galih.
"Wa'alaikumussalam." pak ustaz Galih menjawab salam dari Kamil.
Di Depan Masjid Pesantren Darussalam..
"Itu kan Kamil, mau kemana ya dia, harus saya ikuti, jangan-jangan dia mau menemui Titah, wah gak bisa ini, gak bisa saya biarkan." kata Fandi.
Di Depan Asrama Putri..
"Astaghfirullahalazim, saya lupa kalau ini kan kawasan terlarang, duh bagaimana cara saya memanggil Titah ya, aha.., ada Rahayu, Eka dan Putri tuh, minta tolong mereka saja lah." kata Kamil.
"Tuh benar kan, dia ke sini untuk bertemu dengan Titah." sambung Fandi.
"A.."
"Muhun van, aya naon?" tanya Fitra.
"Iku a.." jawab Rivan.
"Eta naon van?"
"Iku Fandi, pasti nantinya ribut meneh karo Kamil."
"Muhun leres anjeun, atos urang ka ditu wae yuk.." kata Fitra.
"Yuk.." sambung Rivan.
"Haduh ada Rivan dan kak Fitra lagi, jangan-jangan mereka sudah tahu kalau saya mau menghampiri Kamil lagi, cari aman saja deh saya, saya kembali ke kamar saja deh." kata Fandi yang melihat Rivan dan Fitra.
"Loh, loh, loh.." kata Rivan.
"Kunaon van?"
"Itu loh a, Fandi lihat kita kok langsung pergi gitu saja sih."
"Iya ya benar apa kata kamu van, jangan-jangan benar lagi van kalau Fandi tadi mau menghampiri Kamil, lalu melihat kita ada di sini dia pergi deh.."
"Mungkin a, bisa jadi."
"Ya sudah kita samper Kamil saja yuk van.."
"Yuk a.."
"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada Rahayu, Eka dan Putri.
"Wa'alaikumussalam." Rahayu, Eka dan Putri menjawab salam dari Kamil.
"Kak Kamil, ada yang kami bantu kak?" tanya Putri.
"Ada." jawab Kamil.
"Apa itu kak?" tanya Rahayu.
"Tolong panggilkan Titah dong, bilang saya sudah ada di depan asrama putri, gitu ya." jawab Kamil lagi.
"Oh iya kak.." kata Eka.
"Assalamu'alaikum." Fitra dan Rivan memberikan salam pada Kamil, Rahayu, Eka dan Putri.
"Wa'alaikumussalam." Kamil, Rahayu, Eka dan Putri menjawab salam dari Fitroh dan Rivan.
"Eh aa, Rivan, ngapain kalian berdua disini?" tanya Kamil.
"Loh kok kamu yang tanya kita sih mil.." keluh Fitra.
"Iya, seharusnya kita yang tanya ke kamu kali, kamu ngapain di sini, di depan asrama putri, kalau kita mah memang lewat sini sekalian mengontrol anak baru, si Fandi, ya kan a?" tanya Rivan pada Fitra.
"Iya, benar tuh apa kata Rivan, kamu ngapain di sini?" tanya Fitra.
"Mau jemput Titah aa.." jawab Kamil.
"Oh jemput Titah, gak usah.."
"Loh kok gak usah sih a, kenapa?" tanya Kamil.
"Abah sudah jemput tadi, sekarang ada di depan, jadi lebih baik sekarang kamu ke depan pesantren Darussalam saja bersama dengan Rivan dan aa."
"Oke deh yuk.."
"Oke ayo.."
Kamil akhirnya ikut bersama dengan Rivan dan Fitra ke depan pesantren Darussalam untuk menemui pujaan hatinya dan juga untuk pergi belanja sahur dan berbuka puasa besok di pesantren Darussalam.
Di Depan Pesantren Darussalam..
"Assalamu'alaikum." pak ustaz Galih, bu ustazah Prameswari, umi Fatimah dan Ella memberikan salam pada pak kyai Abdullah, Titah, Aisyah dan Rania.
"Loh abah teh atos lawas di dieu?" tanya pak ustaz Galih.
"Muhun tos lawas, untung na abah teh teu nyalira di dieu, aya Titah, Rania jeung Aisyah." jawab pak kyai Abdullah.