Preman Masuk Pesantren

Chapter 9: Ngambek dan Permohonan Maaf : Menghadapi Rindu



Kamil langsung whatsapp Titah, tapi sayang Titah tidak langsung membalas whatsapp dari Kamil, Titah pun menemui Kamil dan meminta maaf karena tidak langsung membalas whatsapp dari Kamil, Titah juga menjelaskan mengapa Titah tidak membalas whatsapp Kamil, Kamil pun pura-pura ngambek.

DI RUMAH PAK USTAZ GALIH

Di Ruang Tengah..

"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada pak ustaz Galih dan bu ustazah Prameswari.

"Wa'alaikumussalam." pak ustaz Galih dan bu ustazah Prameswari menjawab salam dari Kamil.

"Yah kumaha eta si aa?" tanya Kamil.

"Aa nolak di jodohkan oleh Aisyah mil, anjeun anu sabar nya, anjeun jeung Titah di tunda baheula gak apa-apa pan, tepi aa mu menikah nya?" tanya pak ustaz Galih juga setelah menjawab pertanyaan dari Kamil.

"Muhun yah, teu nanaon." jawab Kamil.

"Ya atos.." kata pak ustaz Galih.

"Iya.." seru Kamil.

**

[Kamil : Assalamu'alaikum sayang, kamu lagi apa aku mau curhat nih..]

**

Masih Di Ruang Tengah..

"Du uuuh.. Titah kok lama sekali ya balasnya." keluh Kamil yang menunggu balasan chat dari Titah.

Di Dapur Pesantren Darussalam..

"Assalamu'alaikum bi.." Titah memberikan salam pada bi Ella.

"Wa'alaikumussalam neng." bi Ella menjawab salam dari Titah.

"Ada yang bisa bibi bantu?" tanya bi Ella.

"Tidak ada bi, bi boleh gak aku bantuin bibi siapkan buat makan malam?" tanya Titah juga.

"Boleh neng, tapi.." jawab bi Ella.

"Tolong dong bi izinkan aku untuk bantu bibi, ya, ya.." Titah memohon untuk di ijinkan membantu bi Ella memasak dan menyiapkan untuk makan malam di dapur.

"Iya deh neng boleh, neng boleh bantu bibi." bi Ella pun mengizinkan Titah membantunya.

"Beneran bi boleh?"

"Iya boleh neng.."

"Yes.." Titah kesenangan karena di izinkan membantu bi Ella.

Satu Jam Kemudian..

DI RUMAH PAK USTAZ GALIH

Di Ruang Tengah Lagi..

"Sudah satu jam Titah kok belum balas-balas juga ya whatsapp dari saya." kata Kamil masih menunggu balasan chat dari Titah.

Di Dapur Pesantren Darussalam Lagi..

"Yes sudah selesai, Em ini pasti enak bi.." kata Titah dengan yakin.

"Iya dong neng kan eneng yang mengolah bumbu dan masaknya." sambung bi Ella.

"Tapi kalau gak bi Ella yang ngajarin dan kasih tahu bumbunya apa saja, saya gak akan tahu bi."

"Satu lagi dong neng."

"Apa itu bi?" tanya Titah.

"Rasanya" jawab bi Ella.

"Oh iya hehe.." Titah hanya tertawa.

"Assalamu'alaikum." bu ustazah Prameswari memberikan salam pada bi Ella dan Titah.

"Wa'alaikumussalam." bi Ella dan Titah menjawab salam dari bu ustazah Prameswari.

"Sudah selesai bi?" tanya ustazah Prameswari.

"Sudah ibu juragan, di bantu oleh calon menantunya ibu juragan sendiri" jawab bi Ella.

"Oh ya, coba saya cicipi masakannya." kata bu ustazah Prameswari.

"Mangga atuh ibu juragan." sambung bi Ella.

DI RUMAH PAK USTAZ GALIH

Di Ruang Tv..

"Ih kok belum dia balas sih, tumben gak biasa-biasanya loh Titah ku sayang, bidadari ku, belahan jiwaku, hidup dan mati ku, tulang rusuk ku seperti ini.." keluh Kamil yang masih menunggu balasan chat dari Titah.

Di Dapur Pesantren Darussalam Lagi..

"Em enak banget bi, tah enak banget masakan kamu, ayah mertua saya dan suami saya memang tidak salah pilih kamu untuk Kamil, anak saya." puji bu ustazah Prameswari.

"Alhamdulillah.."

"Ya sudah bi sekarang bibi bawa saja langsung ke ruang makan ya." pinta bu ustazah Prameswari.

"Siap ibu juragan." kata bi Ella patuh.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi ya, assalamu'alaikum." sambung bu ustazah Prameswari.

"Wa'alaikumussalam." bi Ella dan Titah menjawab salam dari bu ustazah Prameswari.

Di Ruang Makan Pesantren Darussalam..

"Alhamdulillah sudah selesai." kata bi Ella.

"Iya ya bi Alhamdulillah." sambung Titah.

"Oh iya neng baju eneng kotor tuh.."

"Eh iya benar, kalau gitu saya ganti baju dulu ya bi."

"Muhun neng haturnuhun nya neng sebelumnya atos di bantu sayanya."

"Iya bi sama-sama"

"Assalamu'alaikum." Titah memberikan salam pada bi Ella.

"Wa'alaikumussalam neng.." bi Ella menjawab salam dari Titah.

Asrama Putri

"Assalamu'alaikum, sepi sih, ganti baju saja deh, eh hp ku sudah penuh.. Kamil whatsapp aku." kata Titah yang baru saja mengecek hpnya.

**

[Kamil : Assalamu'alaikum sayang, kamu lagi apa aku mau curhat nih..]

[Titah : Wa'alaikumussalam ay, maaf baru balas, aku tadi lagi bantu bi Ella di dapur, kamu mau curhat apa ay?]

DI RUMAH PAK USTAZ GALIH

Di Ruang Tv Lagi..

"Mil.."

"Muhun mah.."

"Hp bunyi tuh.." kata bu ustazah Prameswari.

"Muhun mah." sambung Kamil.

"Tina saha?" tanya bu ustazah Prameswari.

"Tina Titah mah, Kamil pergi medal sakeudeung nya.." jawab Kamil.

"Hayang kemana?"

"Ke taman mah."

**

[Kamil : Assalamu'alaikum sayang, kamu lagi apa aku mau curhat nih..]

[Titah : Wa'alaikumussalam ay, maaf baru balas, aku tadi lagi bantu bi Ella di dapur, kamu mau curhat apa ay?]

[Kami : Kita ketemuan saja ya di taman pesantren Darussalam.]

[Titah : Oke, aku tunggu ya di sana duluan.]

[Kamil : Iya sayang, assalamu'alaikum]

[Titah : Wa'alaikumussalam.]

DI RUMAH PAK USTAZ GALIH

Masih Di Ruang Tv..

"Mah Kamil pergi ya, assalamu'alaikum." kata Kamil.

"Iya, wa'alaikumussalam." sambung bu ustazah Prameswari.

Di Taman Pesantren Darussalam..

"Duh Kamil mana sih, katanya ketemuan disini, aku lupa bawa hp lagi." keluh Titah.

"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam, mil.." Titah menjawab salam dari Kamil, kemudian Titah tersenyum pada Kamil.

"Hmm.." Kamil pura-pura ngambek di depan Titah karena whatsapp darinya baru di balas.

"Ih kamu kenapa sih ay, kok cemberut gitu?" tanya Titah.

"Di tungguin dari tadi kok gak di balas-balas." jawab Kamil.

"Kan sudah saya jelaskan tadi di whatsapp kalau saya sedang membantu bi Ella di dapur dan satu lagi hp ku di kamar tadi lagi di cas.." kata Titah memberi penjelasan pada Kamil.

"Bohong, hmm.." Kamil masih pura-pura ngambek.

"Kamu gak percaya sama saya ay, oh oke emangnya kamu kira aku gak bisa ngambek juga apa, bisa kok.., hmm.." Titah pun ngambek saat Kamil menuduhnya berbohong.

"Yah Titah ngambeknya beneran lagi." kata Kamil dalam hati.

Titah ngambek saat Kamil menuduhnya berbohong, Kamil pun mencoba menghiburnya, namun Titah tetap saja ngambek dan tidak mau berbicara dengan Kamil hingga akhirnya kakak dari Kamil, Fitra dan sahabat dari kecilnya di pesantren Darussalam, Rivan ingin membantu agar Titah dan Kamil berbaik kan.

Masih Di Taman Pesantren Darussalam..

"Sayang kamu mau kemana?" tanya Kamil.

"Au ah, Hmm.." Titah masih ngambek dan pergi meninggalkan Kamil.

"Yah yah yah pergi, ngambek lagi. " kata Kamil dalam hati.

"A.."

"Apa van?" tanya Fitra.

"Itu seperti Kamil dan Titah deh.." jawab Rivan.

"Mana? "

"Itu, tuh.." jawab Rivan menunjuk ke arah Kamil dan Titah.

"Oh iya benar.." kata Fitra.

"Titah tunggu.." Kamil pun mengejar Titah.

Di Dapur Pesantren Darussalam Lagi..

"Assalamu'alaikum bi." Kamil memberikan salam pada bi Ella.

"Wa'alaikumussalam den kasep, aya naon?" tanya bi Ella.

"Hayang nanya atuh, boleh teu?" tanya Kamil juga.

"Nya boleh atuh den, hayang nanya naon da emang na?"

"Emang na leres lamun Titah tina tadi bantu bibi masak untuk tuang wengi di dapur?"

"Muhun den kasep tadi neng geulis bantu kuring masak di dapur, neng geulis juga bantu-bantu kuring menata di ruang makan, aya deui den kasep anu hayang ditanyakan?"

"Teu aya bi, haturnuhun nya bi." jawab Kamil.

"Duanana den kasep." kata bi Ella.

"Berarti benar dong apa yang Titah ku sayang bilang itu, haduh saya sudah menuduhnya tanpa bukti lagi." kata Kamil dalam hati.

"Permisi den kasep." kata bi Ella.

"Muhun bi." sambung Kamil.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.