Chapter 8: Bab 8
Di pagi hari yang cerah, angin sepoi-sepoi mulai meniup bendera Golden Hind di lautan.
"Kakak Tsuande, terima kasih telah menyembuhkan saya. Kakak Vermillion, terima kasih karena telah mengijinkan kakak Tsunade untuk menyembuhkanku." Kaya berteriak di tepi pantai dengan wajah gembira.
"Paman, terima kasih karena telah menyembuhkan ibuku, terima kasih banyak!" Usopp yang berhidung panjang juga sama-sama berteriak.
Di tepi pantai, Ayah Kaya juga ikut berterima kasih.
"Sama-sama, terima kasih juga atas kebaikan anda!" Vermillion berdiri di tepi geladak sambil memberikan acungan jempol.
Berkat menyembuhkan Kaya, dia mendapatkan bayaran dua ratus tiga puluh juta Belly serta persediaan makanan. Kekayaan keluarga Kaya memang sangat gila, tak heran Kuro menargetkan mereka.
"Sudah saatnya bagi kita untuk berangkat, kita akan bertemu kembali jika takdir mempertemukan kita."
Setelah memberikan ucapan perpisahan terakhir, Golden Hind langsung berlayar ke laut yang luas.
***
Seminggu setelah Golden Hind berlayar dari desa Syrup, sebuah kapal bajak dengan busur bertanduk merapat di bagian terpencil pulau.
Kapal itu adalah kapal yang sangat terkenal di dunia One Piece, yaitu kapal Red Force milik Shanks sang Yonkou!
"Yasopp, kita sudah sampai di kampung halamanmu, apakah kamu benar-benar tidak ingin bertemu dengan istri dan anakmu?" Kata Shanks.
"Haha, aku merasa sedikit enggan untuk pergi menemui mereka." Yasopp tersenyum sambil melihat ke arah rumahnya. "Aku hanya akan melihat mereka dari kejauhan..."
"Yah, apapun yang kamu inginkan. Semua orang akan menunggumu di kapal ini."
Yasopp melompat dari kapala lalu berjalan mendekat ke arah rumahnya.
Di dalam rumah Usopp.
"Bu, tubuhmu belum sepenuhnya sehat, jadi biarkan saya saja yang memasak makanan." Usop membujuk ibunya untuk beristirahat.
"Tidak apa-apa, Usopp, setelah perawatan dokter Tsunade, aku merasa jauh lebih baik. Tidak baik bagiku untuk terus terbaring di ranjang sepanjang waktu."
"Tapi, Bu, sebelumnya kamu hampir mati karena sakit... jadi istirahatlah dulu."
*Bang!*
Tiba-tiba ledakan datang dari arah pintu. Yasopp yang sebelumnya mematai-matai istri dan anaknya dari luar rumah langsung menyerbu masuk dengan kekhawatiran.
"Sayang, apakah benar kamu hampir sekarat karena penyakit!?" Yasopp berlari ke arah Banchina lalu memegang bahu istrinya dengan kekhawatiran.
"Yasopp?!"
"Ayah!?"
Melihat kemunculan Yasopp yang tiba-tiba, Banchina dan Usopp langsung kaget.
***
"Benar, Vermillion dan anggotanya-lah yang telah menyelamatkan saya.
Setelah diberi tahu apa yang telah terjadi, Yasopp akhirnya mengerti. "Maafkan aku, aku tidak ada di sisi anda ketika anda sangat membutuhkan saya."
Yasopp memandang ke arah istrinya dengan berlinang air mata. Jika sesuatu terjadi kepada Banchina, dia pasti akan sangat sedih.
"Sayang, tenangkan diri anda. Yang penting saya telah sembuh sekarang."
"Istriku, Usopp, tunggu di sini dulu, saya akan pergi ke kapten saya dan memintanya untuk tinggal di pulau ini lebih lama lagi."
Yasopp keluar lalu bergegas ke arah kapal Red Force di pinggir pantai.
Di atas kapal Red Force.
"Jadi begitu, kalau begitu kamu harus berterima kasih kepada mereka ketika kita bertemu." Shanks mengela nafas, "Karena itu masalahnya, maka kita akan memperpanjang waktu kita tinggal di pulau ini."
"Kapten, Terima kasih, kalau begitu saya akan pergi sekarang." Yasopp melompat keluar dari perahu dan pulang ke rumahnya.
***
"Cepat, cepat hindari tembakan itu!"
"Arahkan kapal ke arah kiri, cepatlah!"
Krieg yang marah langsung meninju anggota bajak lautnya yang tidak becus.
Saat ini Krieg merasa sangat panik. Sebelumnya dia menjumpai kapal yang sangat bagus, oleh sebab itu dia ingin merebutnya untuk dirinya sendiri.
Tapi tepat setelah dia mengancam orang yang ada di kapal itu, kapal lawan langsung menembakkan sinar laser!
Jika Kireg tidak beraksi cepat dan melompat ke arah kapal lain miliknya, sudah pasti dia akan hancur sama seperti kapal miliknya.
Meskipun dia sangat ingin Golden Hind itu, tapi dia sangat takut dengan laser yang ditembakkan lawan!
Yang terjadi selanjutnya tak lain sebuah pengejaran sepanjang jalan. Kapal-kapalnya terus menerus dibombardir oleh laser lawan, dan dia sekarang merasa putus asa.
Tapi kemudian dia melihat sebuah kapal armada utamanya di kejauhan, dia langsung merasa senang.
Buru-buru, dia ingin menyatukan semua kekuatan dan anggotanya untuk melawan bajak laut sialan yang berani melawannya tadi.
"Sialan, aku tidak akan membiarkan mereka pergi. Aku masih memiliki lima belas kapal bajak laut, bahkan jika kapal mereka memiliki daya tembak yang kuat, tapi mereka kalah jumlah dengan kita."
"Kemenangan adalah milikku!"
-----
feel free to support me on;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77