Chapter 18: Lamaran dan Kebahagiaan : Menyatukan Cinta di Pesantren
[A Fitra : Iya mil, assalamu'alaikum.]
[Kamil : Wa'alaikumussalam a.]
**
[Rivan Pesantren : Assalamu'alaikum mbak, ajak Titah dhateng taman pesantren darussalam sakmenika nggih.]
[Mbak Aisyah Pesantren : Wa'alaikumussalam, inggih van.]
**
Asrama Santri Putri
"Tah.."
"Inggih mbak, enten menapa?" tanya Titah.
"Ndherek mbak yuk." jawab Aisyah yang mengajak Titah.
"Kemana mbak?"
"Sampun ndherek kamawon mangke panjenengan ugi tau tah."
"Inggih mbak.." kata Titah.
Di Parkiran Mobil Pesantren Darussalam Lagi..
"Mang bawa barangnya lik jo ya, lik ikut saya yuk." pinta Kamil.
"Muhun den." kata Asep patuh.
"Inggih den." kata Paijo patuh juga.
Di Taman Pesantren Darussalam Lagi..
"Kamil kemana ya lama banget keburu Aisyah dan Titah kesini." kata Fitra yang menunggu kedatangan Kamil dan Paijo ke taman pesantren Darussalam.
"Assalamu'alaikum." Kamil dan Paijo memberikan salam pada Fitra.
"Wa'alaikumussalam." Fitra menjawab salam dari Kamil dan Paijo.
"Eh si Kamil, bikin deg deg an saja kamu." keluh Fitra.
"Hehe.." Kamil hanya tertawa.
"Duh, sebentar mil, ini dari Rivan." kata Fitra lagi.
"Oh iya, lik siap-siap ya." sambung Kamil.
"Inggih den mas Kamil." sambung Paijo juga.
**
[Rivan : Assalamu'alaikum a, siap-siap ya.]
Rivan memberitahu Fitra untuk bersiap-siap.
[A Fitra : Wa'alaikumussalam, oke siap.]
Kata Fitra yang akan mempersiapkan semuanya dan menunggu kabar dari Rivan.
**
Masih Di Taman Pesantren Darussalam..
"Mil siap-siap gih, dan.." pinta Fitra
"Oh ya lupa ini lik jo, a.." kata Kamil.
"Oh ya, saya Fitra kakaknya Kamil." sambung Fitra.
"Ya sudah lik jo ikut kakak saya dulu ya." kata Kamil lagi.
"Inggih den mas Kamil." sambung Paijo.
"Sekarang aku.., aha menemui Titah." kata Kamil lagi yang akan menemui Titah.
Kamil dan Titah bertemu di tengah-tengah perjalanan menuju ke taman pesantren Darussalam. Lalu mata Titah di tutup kain oleh Kamil, Aisyah menggandeng tangan Titah. Titah pun senang saat melihat Paijo berada di depannya.
Dan malam harinya Titah dan Kamil datang ke rumah pak kyai Abdullah untuk menjadi saksi ta'aruf Rivan dan Rania.
Masih di taman pesantren darussalam..
"Ada bidadari nya aa Kamil, hehe.." kata Kamil.
"Em jadi nyamuk lagi gue mil, mil.." keluh Rivan.
"Oh ya Titah ku sayang, bidadari surga ku, calon biniku, sekarang di tutup dulu ya matanya."
"Kok di tutup sih mil matanya?" tanya Titah.
"Ada deh.." jawab Kamil.
"Sudah sampai sayang, kainnya mau aa Kamil buka dan mata kamu jangan di buka dulu ya sampai aa Kamil bilang buka." pinta Kamil.
"Iya mil.." kata Titah patuh.
"Van.." Kamil memberi kode pada Rivan.
"Siap mil.." Rivan mengerti kode dari Kamil.
"A.."
"Muhun van, atos?" tanya Fitra.
"Sampun a." jawab Rivan.
"Oke.." seru Fitra.
"Nah sayang sekarang kamu sudah bisa membuka mata kamu, tapi setelah hitungan ketiga ya." pinta Kamil lagi.
"Iya mil.." kata Titah patuh.
"Oke mulai ya, van hitung." kata Kamil yang tangannya menutup mata Titah.
"Oke mil.., satu, dua, tiga.." Rivan menghitung.
"Sudah buka matanya." kata Kamil lagi yang tangannya sudah tidak menutupi mata Titah.
"Assalamu'alaikum cah ayu." Paijo memberikan salam pada Titah.
"Wa'alaikumussalam lik jo." Titah menjawab salam dari Paijo.
"Haa.." Titah terkejut melihat Paijo yang sudah ada di depannya.
"Kunaon calon pamajikan abdi?" tanya Kamil.
"Abdi nuju henteu ngimpi pan, ieu leres lik jo pan mil?" tanya Titah juga.
"Henteu Titah.." jawab semua orang yang ada di taman pesantren Darussalam.
"Lik jo.." kata Titah.
"Inggih cah ayu.." sambung Paijo.
"Kaliyan sinten lik jo dhateng mriki?" tanya Titah.
"Piyambak, wingi budhale uga enggal ngantos jam sadasa enjang cah ayu." jawab Paijo.
"Oh.." seru Titah.
"Inggih cah ayu.." sambung Paijo.
"Em, oh iya tah, aku punya dua buah lagu mau dengar gak?" tanya Kamil.
"Em, boleh..", jawab Titah.
"Oke.." seru Kamil.
**
Lebih Indah - Adera Ega / Kamil.
"Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktu pun enggan untuk berlalu
Ku Berjanji 'tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun itu
Semakin kulihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat 'ku melihat senyummu
Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku
Setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh
'Tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
Hu-u-u-u-u ...
Kini kuingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
'Kan kupetik satu untukmu
Dan kau hadir
Merubah segalanya (segalanya)
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku
Setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh (membuatku utuh)
'Tuk menjalani hidup
Berdua denganmu.."
Kamil menyanyikan lagu pertamanya yang berjudul Lebih Indah.
**
Janji Suci - Yovie and Nuno / Kamil.
"Dengarkanlah wanita pujaanku
Malam ini akan ku sampaikan
Hasrat suci kepadamu dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersunting mu
Tuk yang pertama
Dan terakhir
Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
Dengarkanlah wanita impianku
Malam ini akan ku sampaikan
Janji suci satu untuk selamanya
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersuntingmu
Tuk yang pertama
Dan terakhir
Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
Akulah yang terbaik untukmu
Oh oh oh oh oh."
Kamil menyanyikan lagu ke duanya yang berjudul Janji Suci.
**
Masih di taman pesantren darussalam..
"Titah Kesumawardani.."
"Hafidz Kamil Syaigha.."
"Will you marry me?" tanya Kamil sambil berlutut dan mengeluarkan sebuah cincin dan cincin itu di pakaikan ke jari manis Titah.
"Yes I want, I want to marry you." jawab Titah yang menerima lamaran dari Kamil.
"Really?"
"Yes right, I want to be your wife and want to spend the rest of my life to always be on your side my dear."
"So sweet.." kata Rivan yang terharu menaruh kepalanya di pundak Fitra.
"Yes yes, very sweet, em Rivan.." sambung Fitra dan Fitra kesal saat mengetahui kepalanya berada di pundaknya.
"Why?" tanya Rivan.
"This is your head, why put it on my shoulder, van?" tanya Fitra juga.
"Eh yeah, sorry my brother, hehe.." jawab Rivan.
"Em.." kata Fitra dengan ketus.
"Seharusnya mah biarkan saja a seperti itu, kapan lagi ya gak lihat duo cungkring akur seperti ini, hehe.." kata Kamil meledek Fitra dan Rivan.
"Kalau aa mah gak keberatan mil, asalkan dia cewek, lah dia cowok." sambung Fitra yang mengeluh saat kepala Rivan berada di pundaknya.
"Emangnya kalau cowok kenapa a?" tanya Titah.
"Nanti di kira aa hombreng lagi." jawab Fitroh.
"Haa.., hombreng apaan tuh ya a?" tanya Titah lagi dengan bingung.
"Biar Kamil jelaskan ya a, jadi gini loh sayang, hombreng itu.." sela Kamil, Kamil membisiki Titah apa yang di maksud dengan Fitra.